SEMARANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang kirimkan personil Alpasis Band untuk memeriahkan Kegiatan Jalan Sehat dalam rangka Hari Bhakti Imigrasi ke-74 dengan tema “ Transformasi Peran Keimigrasian Melalui Strategi Digitalisasi” di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah, Sabtu (20/01/2024).
Alpasis Band yang personilnya merupakan warga binaan pemasyarakatan Lapas Kelas I Semarang dengan bakat dan keterampilan dibidang musik berhasil memukau para tamu dan peserta jalan sehat yang datang dengan penampilan mereka.
Kegiatan ini termasuk ke dalam asimilasi luar sebagai wujud pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Kelas I Semarang. Pembinaan ini bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat warga binaan agar bisa mengekpresikan dirinya lewat karya seni di bidang musik.
Baca juga:
Revisi Kedua UU ITE Ancam Kemerdekaan Pers
|
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Semarang, Usman Madjid yang berkesempatan untuk menghadiri kegiatan Jalan sehat, menyampaikan bahwa memberikan kesempatan warga binaan untuk tampil diluar Lapas sejatinya diperbolehkan selama memenuhi berbagai persyaratan. Ada 10 personil dari Alpasis Band yang mengikuti asimilasi diluar kali ini.
“Tentu ada pertimbangan, baik dari segi pengamanan maupun pembinaan yang tidak terpisahkan. Kami kerahkan 12 pegawai untuk melakukan pengawalan dan pengamanan demi jalannya kelancaran penampilan musik dalam acara Jalan Sehat ini, ” ucapnya.
Usman Madjid menegaskan bahwa kegiatan ini dipandang sebagai bentuk keberhasilan Lapas dalam membina warga binaan.
“Mereka ini diundang secara resmi oleh Kepala Divisi Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah selaku Ketua Panitia Hari Bhakti Imigrasi, sebagai pemeriah kegiatan Jalan Sehat. Ini merupakan bukti bahwa kualitas musik atau band dari warga binaan telah didengar hingga ke luar, ” tandasnya.
Dengan adanya acara asimilasi luar melalui pentas musik ini diharapkan dapat lebih membangun diri warga binaan dengan kegiatan yang lebih kreatif dan produktif. Momen yang tepat untuk tampil diluar, menunjukan keterampilan seni yang dikembangkan di Lapas Kelas I Semarang.
(Ari)